Senin, 14 Maret 2011

Spirit of Adventure in Arjuna

Pemandangan yang bisa kita nikmati di Arjuna

"Jum'at!!!"
Hari yang cukup melelahkan dan pendek waktunya. Hehehe....
Sebenere semua hari sama ja sih..... Namun, hari jum'at kali ini tentunya beda. Tepatnya hari jum'at legi, 4 Maret 2011. Merupakan hari yang sangat ditunggu-tunggu ak n sahabat2ku. Secara gituch... Pendakian ke Arjuna sudah lama di planning!!! Pendakian kali ini ada 8 orang, terdiri dari Aku, Indra, Bahrus, Malik, Dedy, Dek Rhella, Dek Eni dan Dek Aida. Antusias yg luar binasa di benak kita semua.

Seperti biasa, setiap planning gak kan berjalan mulus, pasti ada hambatan. Begitulah perjalanan pendakian kali ini. Planning kali ini, kita berangkat ba'da ashar, tapi apa yg terjadi....???? Ternyata Zoooooonk. Ba'da magrib kita baru Go dari kampus Unesa tercinta. Dan lebih parahnya lagi, kita harus merasakan kemacetan yang luar biasa mulai dari Surabaya-Sidoarjo. 2 jam perjalanan Surabaya(Unesa)-Sidoarjo (Alun-alun). Gila.......

Sesampai di Alun-alun ak mlihat penjual lopis. Buatku jadi kangen rumah. Berhubung hujan dan tidak ada waktu lagi kuurungkan niatku untuk menikmatinya. Dalam hatiku berkata, "pengeeeeenn".

Kita menuju rumah indra, disana kita berbenah dan sholat. Kemudian perjalanan dilanjutkan, walaupun kondisi cuaca saat itu gerimis. Tak menyurutkan niat kami, dengan semangat 45 kita Go Arjuna. Ternyata, sepanjang perjalanan kita bertemu dengan pendaki2 lainnya. Wah.... buat ak smakin tak sabar untuk segera sampai.

Entah pukul berapa kami sampai di tempat pendaftaran pendakian Arjuna, yang pasti sudah larut malam. Pengalaman pertama di daerah ini, ak dikejutkan dengan 3 orang laki-laki yang menawarkan penginapan ke ak n indra. Awalnya ak gak tau maksudnya, ternyata...???? Hal tersebut gak ak aja yg mengalami, ke-6 temanku juga. Dasar....

Aku dan ke-3 cwe dari jurusan sastra jerman serta indra harus menunggu dedy, malik n bahkrus makan. Kemudian seperti biasa kita harus melengkapi administrasi terlebih dahulu n ini kami percayakan pada indra n kita harus membayar 36.000 (@4.500,-). Kita sempat shock berat waktu penjaga mengatakan kalo pendakian di gunung Arjuna ditutup untuk sementara waktu. Ak langsung melihat wajah dedy tak bercahaya lagi. Kegelapan tlah menyelimutinya. Ak tau perasaan dedy waktu itu. Kekecewaan yang luar biasa. Tapi kita tetep lanjut. Dan diperjalanan kita tetep fokus untuk Go Arjuna.....

Malik menerangi jalan
Setapak demi setapak ak berjalan. Karena gelap, ak tak bisa melihat apa2. Hanya 1 tujuan, cepet sampai di Selter 2. Karena itu adalah tempat tujuan utama kami malam itu. Perjalanan 30 menit kita sampai di Selter 1. Kita mengisi air n beristirahat sejenak kemudian melanjutkan perjalanan lagi.Dimana malik senantiasa menyinari jalan dengan senternya.
Tepat pukul 03.15 kita sampai di Selter 2. Kita langsung mendirikan tenda dan bo2 deh.....


Suasana pagi di selter 2
Pukul 4.30 ak bangun segera kulaksanakan kwajibannku sebagai muslim n teman2ku. Hal ini yg ak ska dari mereka. Kewajiban kan tetap jadi No.1. Wherever....

Diawali pagi yang dingin, para cwo2 menyiapkan sarapan, tapi kali ini kita kurang beruntung. Coz ternyata kompor kita rusak. Tienk...... ^_^

Jahe angetnya......???
Indra dengan malu2 mendekati pendaki2 lain untuk meminjam kompor mereka. Alhasil, kita dapat pinjaman kompor. Secara, mang wajah kita waktu itu kasihan sekali. hehehehe..
Bisa sarapan deh...
Terima kasih pak pres.......
Perjalanan ke selter 3

Perjalananpun kita mulai kembali. Medan pendakian yang cukup menantang. Jalan berbatu dan terjal dengan kemiringan yang bervariasi. Jarang mendapat jalan yang datar. Sempat ak putus asa, di jalan ak selalu berdo'a agar ak dipertemukan dengan Hartop (Jip pengangkut belerang) untuk numpang. Karna biasanya ada Hartop yang melintasi jalan kami. Tapi itu hanyalah mimpi disiang bolong. Mimpinya orang kecapean yang putus asa.
Dari survei dan pengalaman, bisa diperkirakan hanya 10% jalan datar dari Pos penjagaan - Selter 3 ini. Keren kan......

Basecam cewe
Tepat pukul 13.00 akhirnya sampai di Selter 3. Ahh...... rasanya senang berkali-kali. 
Aku n malik harus menunggu ke enam teman2ku. Mereka jauh berada di belakang, 1 jam kita tunggu mereka.
Alhasil, 1/1 bermunculan teman2ku. Segera kita melakukan rapat untuk menentukan Go ataukah Ngekem. Berbagai wacana dipaparkan (kayak sidang2 di BEM gitu, gaya ya pendakian pake sidang segala ^_^).
Dan Ngekem adalah keputusan bulat kita. Selanjutnya kita memilih tempat n mendirikan tenda.


Malam ke-2 ini sangat dingin sampai akhirnya ak menggigil kedinginan. Untung saja ada pak pres dan bahrus yang menjagaku. Thanks pren.....

Pagi yang cerah menyambut senyum kita. Mi instan terlezat yg pernah ak rasakan adalah mi instan di Arjuna dengan koki kita Malik. Segera kita bersiap-siap untuk mendaki dengan perbekalan seperlunya. Seperti lagunya ninja hattori
" mendaki gunung lewati lembah"
"sungai mengalir indah ke samudra"
"bersama teman berpetualang"
Itulah lagu yang menjadi soundtrack perjalanan menuju puncak Arjuna. Kami mendapat tambahan 2 personil yaitu Mas Usman dan Mas Dedy. Rame.....

Perjalanan ke Puncak Arjuna

Perjalanan yang menantang, kita melewati padang sabana, bukit, lembah, tebing-tebing terjal. Cukuplah memicu Adrenalin.

Diperjalanan kita kehabisan air minum. Karena tidak ada sumber mata air, berkat bantuan Allah kita menemukan genangan air. Tanpa berbasa basi ak pun langsung mengambil n meminumnya. Terasa nikmat genangan air itu. Ketika melihat air, rasanya ak merasakan diriku berada di padang pasir dan sangat membutuhkan seteguk air. Kutatap 1/1 wajah teman2ku, mereka sangat kelelahan.



Ak salut dengan adekku satu ini. Dek Aida, semangatnya yang menggebu tlah membuktikan bahwa keinginan yg keras n semangat tinggi dapat mengantarkan kita pada kesuksesan sesuai apa yg kita cita-citakan.
Makam pendak
Sebelum mencapai puncak, kita harus menempuh puncak bayangan. Di puncak bayangan terdapat makam. Kita berjalan dan terus berjalan dan akhrirnya kita sampai di puncak Arjuna. Puncak yang kita impikan. Kita ambil foto sebagai dokumentasi dan disini kita bersama dengan pendaki lainnya. Kegembiraan dan rasa kepuasan yg tiada tara, walaupun cuaca tidak mendukung yaitu hujan.
Puncak Gunung Arjuna


Selanjutnya kita turun menuju kem.
Ak dan Malik lebih dulu, karena ak gak tahan dingin. Tepat pukul 17.20 kita sampai di kem. Keenam temanku masih jauh dibelakang. Ketika ak melihat keadaan Malik, ak sangat kasihan. Dia menggigil kedinginan. Malik adalah salah satu temanku yg sangat perhatian pada semua teman2nya.
Dia menyiapkan jahe hangat dan mi instan tanpa memperhatikan kondisi dirinya sendiri. 2 jam kita menunggu kedatangan teman2. Setiap ada suara orang, kita selalu membunyikan peluit sebagai tanda kelompok kita. Hati yang gundah menghantui kami. Memikirkan bagaimana keadaan teman2. Kita terus berdo'a demi keselamatan teman2. Dalam hatiku berjanji kan sujud syukur jika teman2ku kembali. Akhirnya kita minta bantuan pendaki lain. Alhamdulillah mereka mau membantu. Tak lama kemudian ak menengar suara teman2ku. Hatiku lega tiada tara. Segera ku bersujud, syukurku atas keselamatan teman2ku. Thanks Ya Rabb.

Inget sekali waktu ak melihat teman dan skaligus kakak buat ak.
Antara sedih dan bahagia.
Dan kuberanikan diriku untuk mengawali pembicaraan. Namun, yang keluar dari bibirnya "Ak Serius, Fid".
Ak takut dan sedih mendengarnya. Tapi ak mang posisi salah. Ak hanya diam dan membantu Malik menyiapkan makan malam teman2ku.
Ketika dy berkata lagi "Fid, kurma kamu mana???"
"Kamu punya slayer??"
dan kujawwab: "Ada!"
dy jawab: "Ak pinjem! Buat ngompres Aida"
ku jawab: "Ya!"
Hatiku lega mendengarnya.

Ak bersyukur mereka selamat.
Ak merasa bersalah tlah meninggalkan mereka. Ingin rasanya ku minta maaf pada mereka semua. Ma'afkan ak teman2. Ak mang egois. I'm so sorry.
Ak tau ak salah. Malam itu ingin rasanya ak melakukan sesuatu yg bermanfaat bagi mereka untuk menebus kesalahanku.
Malam yg dingin menyelimuti kita. Dengan keadaan semua basah, kita tidur. Itulah hidup yang penuh perjuangan.
Malam itu ak tak bisa tidur. Adek2ku kedinginan. Inget akan cerita dari dek Aida. Ia menceritakan pengalamannya selama tersesat ketika hendak balik k kem. Dia berada pada dilema yang menghantui. Antara menggerakkan tubuhnya dan segera bangkit ataukah diam meratapi nasib n membiarkan badannya lumpuh tak berdaya merasakan kelelahan dan kesakitan. Namun, dia bisa mengatasi hal itu. Dia sangat kuat. Dek, ak salut ma semangat pean nduk....

Mentari menyapa kita
Pagi yang cerah menyambut kita. Kita segera berkemas persiapan pulang. Dengan jalan yang terjal dan sedikit tenaga yg tersisa akhirnya kita mampu melaluinya. Syukurku pada Sang Khalik semakin kuat.

 Akhirnya kita bisa melewati malam yang dingin dan segera terjaga dari mimpi buruk. Semua itu adalah berkat sang Rabb. Dari perjalanan kali ini hikmah yg dapat ak ambil adalah betapa pentingnya saling mengerti dan merasa peduli atas apa yg terjadi dengan teman kita. Semua yg terjadi adalah kehendakNya. Kita harus berusaha dan selalu optimis. Don't give up.
Perjalanan ke selter 1
Cintailah alam.
Genggamlah erat persahabatan. ^_^