Selasa, 15 November 2011

Siswa SMK N 1 Robatal Mengikuti Lomba Metrologi di Universitas Negeri Malang

Hari yang cerah menyapa hati yang penuh semagat dan harapan. Menjelajahi jalan penuh hambatan. Jalan terjal dan bergelombang, siap melewatinya. Dengan bermodalkan nekat, langkah demi langkah siap berjuang sampai titik darah penghabisan. Tak ingin kalahkan diri dari semangat pejuang-pejuang terdahulu yang rela mengorbankan jiwa dan raga demi kebebasan kemerdekaan bangsa.
SMK Negeri 1 Robatal
Perjalanan yang sangat melelahkan tampak pada wajah-wajah polos siswa. Perjalanan panjang yang dimulai pukul 07.30 WIB dengan start dari Madura. Pukul 12.00 WIB, sampailah di terminal Bungurasih, Surabaya. Tempat beribadah, itulah tujuan utama. Bergegas menuju masjid untuk sholat kemudian mencari warung untuk makan siang. Tepat pukul 13.30 WIB, menuju bis Patas Jurusan Malang dan sampai di kota Malang pukul 20.00 WIB. Merasakan panas dan jenuhnya penantian panjang dalam kemacetan kota. Merasakan kehilangan tujuan dalam angkot kota. Badan capek dan wajah penuh keletihan yang teramat. Hal ini tak menyulutkan semangat.
Keesokan harinya pukul 04.00 WIB bergegas bangun, mengubah posisi untuk memotivasi diri untuk bangkit dari keletihan dan dinginnya geografis kota Malang.
Kemacetan di Sepanjang Perjalanan Munuju Malang
Rasa minder pasti mendera pada jiwa-jiwa polos. Sekolah dari pinggiran, sawahan, tiada masalah untuk terus berjuang demi pendidikan. Yang terpenting adalah semangat. Semangat yang terus membara dihati dan jiwa anak bangsa. Karena tiada beda itu semua selama kita terus mau berusaha dan memiliki kemauan yang kuat untuk terus bangkit dan bangkit.
Semua itu telah dibuktikan oleh kedua siswa dari sekolah desa pelosok. Wajah-wajah polos penuh semangat. Tiada mau menyerah dan berani mencoba sesuatu yang baru serta tak mau kalah dengan sekolah-sekolah kota lainnya se-Jawa Timur. Inilah wajah-wajah polos siswa itu.
Safiudin (kiri) dan Abdul Muis (kanan)
Abdul Muis dan Safiuddin adalah salah satu siswa SMK Negeri 1 Robatal, Sampang.Kedua siswa ini adalah siswa kelas IX yang telah lolos pada level penyisihan di Rayon Madura dan melanjutkan pada level semifinal di Universitas Negeri Malang. Dengan didampingi oleh Pak Jefri Firyanto, S. Pd kedua siswa mengikuti lomba. Lomba Metrologi yang dilaksanakan pada tanggal 13 November 2011 ini diikuti oleh seluruh siswa-siswa SMK se-Jawa Timur.
Pak Jefri Firyanto, S. Pd (Maaf, tidak ada fotonya karena beliau jadi dokumenter sekaligus)
 Tepat pukul 06.00 WIB sampailah di Universitas Negeri Malang. Mencari sarapan itulah tujuan utama pagi itu. Berbeda dengan keadaan di rumah, di kota ini mencari sarapan di pagi hari tak semudah yang kita bayangkan. Mungkin karena keadaan geografis kota yang lumayan dingin, sehingga sarapan pagi pun susah diperolah. Kita harus muter-muter mencari warung yang buka di pagi hari. Menikmati indahnya kota Malang sambil berjalan menyusuri gedung-gedung di Kampus Universitas Negeri Malang itu. Hal yang menakjubkan dan tiada pernah terfikirkan.
Sampai di Gedung H5 Lantai 4 FT UM

Di gedung H5 kita berhenti, karena di gedung inilah tempat tujuan utama dan perlombaan dilakukan. Gedung bertingkat 4 dengan sarana tangga dan lift, menyambut kedatangan kami pagi itu. Pukul 08.00 WIB siap untuk regristrasi awal. Setelah itu, menanyakan pada panitia tentang lomba yang akan dilakukan. Informasi diperoleh bahwasanya lomba dilakukan 2 jam lagi, lebih tepatnya dilakukan pukul 10.00 WIB. Resah, takut, minder, capek menyatu. Melihat peserta lomba dari berbagai penjuru SMK se-Jawa Timur, hal ini merupakan hal yang luar biasa.
Semangat belajar tiada surut (Persiapan Semifinal)
Tepat pukul 10.00 WIB semua peserta dan guru pendamping memasuki ruangan untuk pembukaan acara lomba tersebut. Inilah suasana pembukaan lomba Metrologi di Universitas Negeri Malang waktu itu dan dilanjutkan dengan pelaksanaan lomba.
Acara Pembukaan Lomba Metrologi

Pukul 11.35 WIB semua peserta lomba selesai dalam menyelesaikan babak penyisihan, kemudian sholat dhuhur berjamaah. Selanjutnya makan siang dan pengumuman untuk babak final. Hasil seperti apapun harus diterima, karena yang terpenting adalah kita sudah berikhtiar sebelumnya. Meskipun tidak lolos dalam final, prestasi keduanya tidak mengecewakan. Diantara semua peserta lomba, mereka adalah satu-satunya siswa dari kelas XI yang mewakili sekolah. Sekolah-sekolah lain diwakilkan oleh siswa-siswa dari kelas XII. Namun, hal ini tiada menjadi permasalahan. Karena mereka telah membawa nama sekolah sampai di tingkat provinsi. Dari sinilah kita semua harus mengikuti jejak-jejak mereka. Kita harus terus bersemangat dan optimis untuk menjadi juara. Karena Allah SWT selalu mengikuti prasangka hambaNya.
Kita harus memiliki jejak-jejak yang menakjubkan. Jejak-jejak yang akan menjadi pembeda diri kita dengan orang lain. Jejak-jejak yang akan memberikan pelajaran dari pengalaman-pengalaman sebelumnya. Jejak-jejak yang akan mengantarkan kita pada titik puncak tujuan kita.
Jejak-jejak yang akan menjadi PEMBEDA
Meski sungguh lelah badan ini, mereka tetap semangat. Menunggu dan terus menunggu datangnya bus jurusan madura. Merasakan dinginnya malam dan lelahnya seharian diperjalanan. Perjalanan 2 hari yang sangat melelahkan dan menguras tenaga. Selain harus menunggu kita juga harus berebut tempat duduk untuk pulang menuju empuknya kasur di rumah yang selama 2 hari kita tinggalkan. Tapi mereka tetap semangat!!
Lelahnya perjalanan malam yang panjang

Untuk itu, pesan saya pada semua siswa-siswa. "Janganlah kalian tidak percaya diri karena alasan kalian anak desa, orang tua tidak mampu dll. Janganlah da kata-kata TAPI jika kalian memiliki niat untuk maju. Karena kata TAPI itu akan membuat kita mundur. Hilangkan kata TAPI mulai dari sekarang. Allah menciptakan manusia itu cerdas, semua tergantung pada diri kita untuk mau berusaha maju atau tidak. Jika orang-orang kaya bisa melanjutkan ke tingkat yang lebih tinggi itu merupakan hal yang biasa. Karena mereka adalah orang mampu. Jika kita orang biasa, orang desa, kurang mampu dan dapat terus melanjutkan study, berarti kita telah membuat jejak-jejak itu. Jejak-jejak yang akan menjadi PEMBEDA.
Dan piala kemenanganpun akan ada ditangan kita"
Piala Kemenangan
Pesanku untuk semua bapak/ibu guru,"kita harus selalu memotivasi siswa. Tanpa kita siapa lagi yang akan membantu mereka. Mereka butuh bantuan dan contoh panutan untuk menjalani hidup mereka. Nasib kita dan bangsa ada ditangan siswa-siswi kita. Untuk itu, janganlah jenuh atau bosan mengajar dimanapun tempatnya. Mereka memiliki semangat yang luar biasa. InsyaAllah semua ilmu bapak/ibu guru tidak akan sia-sia. Malah nantinya ilmu itu yang akan mengantarkan kita ke surga (Insya Allah Amin........)."
Don't Give Up

Senin, 12 September 2011

Yudisium ke-3 Fakultas Teknik UNESA


Patutlah jika kita semua mengucapkan puji syukur atas kemenangan yang telah kita raih. Segala puji hanya bagi Allah SWT yang telah menciptakan seluruh alam semesta di bumi ini dan seluruh kenikmatan setiap harinya. Khususnya hari ini, tanggal 12 September 2011. Special bagi yudisiawan dan yudisiawati Fakultas Teknik Unesa. Karena tepat pukul 8.20 acara yudisium ke-3 FT UNESA dinyatakan dibuka oleh Pak Drs. Tri Wrahatnolo M. Pd., M.T selaku Dekan FT UNESA.

Dekan FT UNESA, Bapak Tri Wrahatnolo, M. Pd,. M. T
Beginilah suasana yudisiawan jurusan teknik mesin mengikuti Yudisium ke-3 Fakutas Teknik UNESA. tampak kegembiraan  di wajah mereka.
Suasana menjelang Yudisium ke-3 FT UNESA (Kegembiraan di wajah teman-teman)
Setelah dinyatakan dibuka oleh Dekan FT UNESA, acara yang selanjutnya adalah pembacaan nama-nama mahasiswa yang dinyatakan lulus yang dibacakan oleh kajur masing-masing. Tepuk sorak ditujukan pada setiap mahasiswa yang dibacakan namanya pada acara itu. Satu per satu nama dibacakan terasa merinding dan deg-degan hati ini. Ketika kajur Teknik Mesin maju untuk membacakan beberapa nama mahasiswa yang lulus tepuk sorak yang meriah dengan dukungan mahasiswa teknik mesin. Eehheeemmm….. hal ini menyebabkan aku harus menarik nafas panjang. Karena kekompakan jurusan teknik mesin tak kalah dengan jurusan lain. Solidarity Forever!!! 

Penghargaan diberikan oleh Fakultas kepada mahasiswa terbaik di tingkat jurusan dan tingkat fakultas. Di jurusan teknik mesin untuk S1 diberikan pada Sri Astutik (S1 Pend. Produksi) dengan IPK 3,53 sedangkan di tingkat fakultas diberikan pada Sdr. Wahyu dari jurusan Pend. Teknik Bangunan dengan IPK 3,77. Fantastic!!! Selamat kawan atas keberhasilan yang telah diraih. Rasa haru dan sorak meriah memenuhi ruangan itu. Dan akhirnya pihak fakultas memberikan selamat pada para yudisiawan dan yudisiawati.

Pihak fakultas memberikan selamat pada yudisiawan dan yudisiawati
Pada sambutan Sdr. Wahyu pantaslah dia mendapat penghargaan itu. Tampak santun dan sholeh serta penuh rendah hati. Sambutan yang cukup singkat sekitar 12 menit disampaikan oleh mahasiswa lulusan terbaik dengan IPK coumloude di Fakultas Teknik Unesa. Selanjutnya sambutan dari Dekan FT UNESA, pada sambutan ini banyak sekali wejangan yang diberikan oleh bapak Dekan kita. Termasuk informasi-informasi dunia kerja. Terima kasih ya Pak. Akan selau saya ingat dan aplikasikan, Insya Allah…..

Wahyu (peraih IPK Coumloude 3,77 jurusan Pend. Teknik Bangunan) memberi sambutan
Tepat pukul 10.08 acara yudisium dinyatakan ditutup oleh Dekan FT UNESA dan diikuti penutup yaitu do’a. Dilanjutkan dengan foto bersama.

S1 Pend. Produksi
S1 Pend. Otomotif
Pada yudisium ke-3 FT UNESA telah meluluskan sebanyak 194 mahasiswa dari 4 jurusan. Sungguh membanggakan dan menyenangkan bisa mengikuti acara ini. Dari Jurusan Teknik Mesin tercatat 21 mahasiswa dari program study S1 Pend. Otomotif yang lulus dan 15 mahasiswa dari program study Si Pend. Produksi. Dari 21 mahasiswa program study S1 Pend. Otomotif hanya 17 mahasiswa yang tercatat sebagai mahasiswa yang lulus tepat waktu (lulus 4 tahun). Persaingan yang sangat ketat dan penuh perjuangan. Jika mengingat jumlah mahasiswa program study S1 Pend. Otomotif sekitar 80-an. Kita patut bernbangga kawan-kawan. Patutlah aku mengucapkan Selamat kawan-kawan atas keberhasilan ini, tentunya hal ini menjadikan semangat kita untuk lebih maju dan berkembang lagi.

 Pada even ini aku dan kawan-kawan melanjutkan menuju ke jurusan menemui dosen-dosen teknik mesin dan mekanik di jurusan. Kita mohn do’a restu dan berfoto sebagai kenang-kenangan selama 4 tahun di UNESA. Alhamdulillah keinginan kita dapat sambutan positif oleh semua dosen di jurusan. Bapak I. Wayan Susila, Bapak Dwi Heru, Bapak Budihardjo, Bapak Arya, Ibu Diah Riandadari, Ibu Upik, Ibu Diah Wulandari. Kepada Pak Mardi, Pak Sholeh, Pak Hadi, Pak Margo, Pak Okki, Pak Anton. Sungguh menyenangkan dan mengharukan. Bapak/Ibu dosen terima kasih atas bimbingannya, dengan gemblengan mental dan akademik selama ini. Akan selalu kita bawa dan menjadi bekal untuk kita maju. Dan maafkan kami jika selama ini pernah membuat Bapak/Ibu marah atau kesal. Thanks to all….
Laboratorium Bahan Bakar dan Pelumas
Bengkel Pengecatan dengan Pak Hadi (Mekanik Kelistrikan)

Dari kiri Pak Anton (Pengecatan), Pak Mardi (Motor Bensin) dan Pak Soleh (Sepeda Motor)
Pak Yadi
Ir. I. Wayan Susila, M. T (Dosen Pembimbing Skripsi Aku, Mas Indra, Mas Agus)

Sebelah kiri Pak Arya Mahendra, Bu Diah Wulandari, Bu Diah Riandadari, Pak Budihardjo, Pak Subarzah, Pak I. Wayan Susila, Bu Aisyah Endah Palupi (Bu Upik)
 Ada suka dan duka yang aku rasakan saat itu. Aku senang bisa menyelesaikan study S1 ini dengan lulus tepat waktu dan dengan IPK terakhir yang cukup memuaskan bagi aku. Aku cukup banggga dengan predikatku sekarang. Karena akhirnya aku merupakan satu-satunya cucu perempuan yang telah menyelesaikan study S1 dan mendapat gelar S. Pd. Akhirnya aku bisa membanggakan ibuku walaupun setelah hari ini masih ada jalan yang lebih berliku-liku dan terjal yang harus aku hadapi. Ibu, aku berjanji kan merubah tetesan air matamu menjadi kebahagiaan. Do’akan selalu anakmu ini menjadi lebih baik lagi dan sukses. Aku sangat merindukanmu ibu… I miss you mom… I hope you’are in here with me now. Always beside me mom… and always believe me mom… don’t go against.!!! You’re my power in my life.

Love mom
 Aku sedih karena pada acara ini ada 2 teman yang tak bisa ikut karena mereka sudah kerja di tempat yang jauh. Mereka adalah indra irawan (075524046) dan malik purnomo (075524008). Selamat kawan atas keberhasilan yang telah kalian raih. Tetaplah semangat dan terus berjuang aku yakin kalian bisa. Kita sangat merindukan kalian berdua dan ingin rasanya berbagi kebahagiaan di acara Yudisium kita ini. Dan aku sedih karena harus berpisah dengan teman-teman terbaikku. Teman-teman yang selalu mensupport aku dan mengajariku akan segala hal. Teman-teman yang selelu jail penuh canda tawa dan teman-teman yang selalu bersemangat dan pantang menyerah. Berapa kalipun terjatuh itu tidaklah jadi masalah karena yang terpenting adalah berapa kali kita bangun dari jatuh itu.
Indra Irawan (075524046)
Malik Purnomo (075524008)
 Mulai hari ini kita berpisah, kita kan pergi mengejar mimpi. Dream High!!! 
Berlari mengejar mimpi
Meraih mimpi dengan tangan sendiri
Hingga dunia berada pada genggaman kita
Berbagai kerikil dan batuan telah kita jalani. Mulai dari menunggu dan terus menunggu acc dosen. Melihat banyaknya lipatan dan coretan-coretan naskah skripsi. Bergelut dengan laptop sepanjang hari untuk revisi dengan memperhatikan coretan-coretan dosen pembimbing, mengikuti kemauan dosen dengan menyamakan statement. Mengambil data skripsi dan mengotak-atiknya menjadi sesuai kenyataan ataukah sesuai dengan teori yang berlaku??. Suatu pilihan yang tak mudah!!! Hiks...hiks....hiks.... Revisi dari semua dosen penguji mulai dari datang ke kampus, ke bengkel, ke rumah, ke laboratorium dan lain-lain. Mengajukan acc pada dosen pembimbing dan meminta tanda tangan dosen-dosen sebagai administasi mengurus yudisium. Mengumpulkan draft skripsi yang ruwetnya masya allah. Mulai dari harus datang sendirilah, tidak bisa diwakilkanlah. Inilah itulah. Kurang ini kurang itu. Tambah ini tambah itu. Ahhh… begitulah gambaran menyelesaikan skripsi. Melelahkan tapi setelah kita bisa goal rasanya kita bisa senang dan malapangkan dada sujud penuh syukur atas nikmat Allah SWT. 
Suka duka menyelesaikan skripsi
 Di acara yudisium ini mungkin kita sama. Kita sama-sama mahasiswa lulusan UNESA periode ke-3 tahun 2011. Tapi, disadari atau tidak kita semua berbeda. Kita menjalani lika-liku perkuliahan yang berbeda-beda. Hambatan mengurus skripsi yang berbeda. Mungkin ada yang lancar tanpa hambatan dan mungkin ada yang terseok-seok, atau mungkin ada yang merasakan jatuh bangun berkali-kali. Bahkan di detik-detik terakhir kita terus berjuang sampai titik darah penghabisan. Tapi kawan… hal itu adalah proses, proses untuk mendewasakan kita. Proses yang akan manjadi bekal kita menghadapi dunia luar. Kita pasti akan mengalami hambatan yang lebih dari sekarang di dunia luar sana. Persaingan di lingkup kampus hanyalah sebagian kecil dari persaingan yang luar biasa di luar sana. Dan jika kalian amati, di luar banyak sekali persaingan bebas yang menghalalkan segala cara. Untuk itu kawan, gunakan prestasi dan pengalaman kalian dengan baik. 


Karena lulus bukan berarti perjuangan ini telah usai dan kita menjadi merasa di atas. Lulus berarti bertambah lagi tanggung jawab di pundak kita kawan. Menyandang gelar S. Pd di belakang nama, perilaku kita harus sesuaikan dengan gelar itu. Sarjana pendidikan, berarti kita harus mampu menjadi panutan orang banyak. Gak harus di Sekolah tapi juga di masayarakat. Walau bagaimanapun ketika gelar sarjana telah kita raih kita harus mengerti rambu-rambu dan menjadi tauladan bagi generasi penerus selanjutnya supaya lebih baik lagi. Untuk itu kawan, aku berharap tularkan semangat berjuang dan pantang menyerah pada generasi-generasi penerus selanjutnya. Semangat kawan....

Terbang mengejar mimpi
 Hari ini aku merasa seperti burung-burung di sangkar yang masing-masing memiliki tali persahabatan kemudian dilepaskan oleh pemiliknya dan terbang tak tentu arah. Mencari tempat yang nyaman untuk diri sendiri. Terbang mengejar mimpi-mimpi yang selalu ada dibenak dan ingin segera mewujudkannya. Mulai dengan berdiri di atas kaki sendiri dan mengambil keputusan sendiri. Kawan… aku pasti merindukan kalian. Aku harap tali persahabatan ini tidak lepas. Aku tau kita memiliki mimpi-mimpi yang tinggi. Terbanglah sejauh mungkin dan genggamlah mimpi itu. Disaat kalian mampu menggenggam mimpi itu jangan pernah putus tali persahabatan ini. Tali yang mengikat kita selama 4 tahun ini. Agar kebersamaan di antara kita tetap terjaga. Dan tentunya kita saling mendo'akan untuk keberhasilan kita semua. Amin..... Walau bagaimanapun kalian adalah orang-orang terpenting dalam hidupku. Kita masuk di teknik mesin dengan selalu mengatakan Solidarity Forever dan selanjutnya kan tetap Solidarity Forever untuk semua kebaikan. I hope it… and Adventure in Rinjani. Hehehehe…..
Gunung Rinjani

Senin, 14 Maret 2011

Spirit of Adventure in Arjuna

Pemandangan yang bisa kita nikmati di Arjuna

"Jum'at!!!"
Hari yang cukup melelahkan dan pendek waktunya. Hehehe....
Sebenere semua hari sama ja sih..... Namun, hari jum'at kali ini tentunya beda. Tepatnya hari jum'at legi, 4 Maret 2011. Merupakan hari yang sangat ditunggu-tunggu ak n sahabat2ku. Secara gituch... Pendakian ke Arjuna sudah lama di planning!!! Pendakian kali ini ada 8 orang, terdiri dari Aku, Indra, Bahrus, Malik, Dedy, Dek Rhella, Dek Eni dan Dek Aida. Antusias yg luar binasa di benak kita semua.

Seperti biasa, setiap planning gak kan berjalan mulus, pasti ada hambatan. Begitulah perjalanan pendakian kali ini. Planning kali ini, kita berangkat ba'da ashar, tapi apa yg terjadi....???? Ternyata Zoooooonk. Ba'da magrib kita baru Go dari kampus Unesa tercinta. Dan lebih parahnya lagi, kita harus merasakan kemacetan yang luar biasa mulai dari Surabaya-Sidoarjo. 2 jam perjalanan Surabaya(Unesa)-Sidoarjo (Alun-alun). Gila.......

Sesampai di Alun-alun ak mlihat penjual lopis. Buatku jadi kangen rumah. Berhubung hujan dan tidak ada waktu lagi kuurungkan niatku untuk menikmatinya. Dalam hatiku berkata, "pengeeeeenn".

Kita menuju rumah indra, disana kita berbenah dan sholat. Kemudian perjalanan dilanjutkan, walaupun kondisi cuaca saat itu gerimis. Tak menyurutkan niat kami, dengan semangat 45 kita Go Arjuna. Ternyata, sepanjang perjalanan kita bertemu dengan pendaki2 lainnya. Wah.... buat ak smakin tak sabar untuk segera sampai.

Entah pukul berapa kami sampai di tempat pendaftaran pendakian Arjuna, yang pasti sudah larut malam. Pengalaman pertama di daerah ini, ak dikejutkan dengan 3 orang laki-laki yang menawarkan penginapan ke ak n indra. Awalnya ak gak tau maksudnya, ternyata...???? Hal tersebut gak ak aja yg mengalami, ke-6 temanku juga. Dasar....

Aku dan ke-3 cwe dari jurusan sastra jerman serta indra harus menunggu dedy, malik n bahkrus makan. Kemudian seperti biasa kita harus melengkapi administrasi terlebih dahulu n ini kami percayakan pada indra n kita harus membayar 36.000 (@4.500,-). Kita sempat shock berat waktu penjaga mengatakan kalo pendakian di gunung Arjuna ditutup untuk sementara waktu. Ak langsung melihat wajah dedy tak bercahaya lagi. Kegelapan tlah menyelimutinya. Ak tau perasaan dedy waktu itu. Kekecewaan yang luar biasa. Tapi kita tetep lanjut. Dan diperjalanan kita tetep fokus untuk Go Arjuna.....

Malik menerangi jalan
Setapak demi setapak ak berjalan. Karena gelap, ak tak bisa melihat apa2. Hanya 1 tujuan, cepet sampai di Selter 2. Karena itu adalah tempat tujuan utama kami malam itu. Perjalanan 30 menit kita sampai di Selter 1. Kita mengisi air n beristirahat sejenak kemudian melanjutkan perjalanan lagi.Dimana malik senantiasa menyinari jalan dengan senternya.
Tepat pukul 03.15 kita sampai di Selter 2. Kita langsung mendirikan tenda dan bo2 deh.....


Suasana pagi di selter 2
Pukul 4.30 ak bangun segera kulaksanakan kwajibannku sebagai muslim n teman2ku. Hal ini yg ak ska dari mereka. Kewajiban kan tetap jadi No.1. Wherever....

Diawali pagi yang dingin, para cwo2 menyiapkan sarapan, tapi kali ini kita kurang beruntung. Coz ternyata kompor kita rusak. Tienk...... ^_^

Jahe angetnya......???
Indra dengan malu2 mendekati pendaki2 lain untuk meminjam kompor mereka. Alhasil, kita dapat pinjaman kompor. Secara, mang wajah kita waktu itu kasihan sekali. hehehehe..
Bisa sarapan deh...
Terima kasih pak pres.......
Perjalanan ke selter 3

Perjalananpun kita mulai kembali. Medan pendakian yang cukup menantang. Jalan berbatu dan terjal dengan kemiringan yang bervariasi. Jarang mendapat jalan yang datar. Sempat ak putus asa, di jalan ak selalu berdo'a agar ak dipertemukan dengan Hartop (Jip pengangkut belerang) untuk numpang. Karna biasanya ada Hartop yang melintasi jalan kami. Tapi itu hanyalah mimpi disiang bolong. Mimpinya orang kecapean yang putus asa.
Dari survei dan pengalaman, bisa diperkirakan hanya 10% jalan datar dari Pos penjagaan - Selter 3 ini. Keren kan......

Basecam cewe
Tepat pukul 13.00 akhirnya sampai di Selter 3. Ahh...... rasanya senang berkali-kali. 
Aku n malik harus menunggu ke enam teman2ku. Mereka jauh berada di belakang, 1 jam kita tunggu mereka.
Alhasil, 1/1 bermunculan teman2ku. Segera kita melakukan rapat untuk menentukan Go ataukah Ngekem. Berbagai wacana dipaparkan (kayak sidang2 di BEM gitu, gaya ya pendakian pake sidang segala ^_^).
Dan Ngekem adalah keputusan bulat kita. Selanjutnya kita memilih tempat n mendirikan tenda.


Malam ke-2 ini sangat dingin sampai akhirnya ak menggigil kedinginan. Untung saja ada pak pres dan bahrus yang menjagaku. Thanks pren.....

Pagi yang cerah menyambut senyum kita. Mi instan terlezat yg pernah ak rasakan adalah mi instan di Arjuna dengan koki kita Malik. Segera kita bersiap-siap untuk mendaki dengan perbekalan seperlunya. Seperti lagunya ninja hattori
" mendaki gunung lewati lembah"
"sungai mengalir indah ke samudra"
"bersama teman berpetualang"
Itulah lagu yang menjadi soundtrack perjalanan menuju puncak Arjuna. Kami mendapat tambahan 2 personil yaitu Mas Usman dan Mas Dedy. Rame.....

Perjalanan ke Puncak Arjuna

Perjalanan yang menantang, kita melewati padang sabana, bukit, lembah, tebing-tebing terjal. Cukuplah memicu Adrenalin.

Diperjalanan kita kehabisan air minum. Karena tidak ada sumber mata air, berkat bantuan Allah kita menemukan genangan air. Tanpa berbasa basi ak pun langsung mengambil n meminumnya. Terasa nikmat genangan air itu. Ketika melihat air, rasanya ak merasakan diriku berada di padang pasir dan sangat membutuhkan seteguk air. Kutatap 1/1 wajah teman2ku, mereka sangat kelelahan.



Ak salut dengan adekku satu ini. Dek Aida, semangatnya yang menggebu tlah membuktikan bahwa keinginan yg keras n semangat tinggi dapat mengantarkan kita pada kesuksesan sesuai apa yg kita cita-citakan.
Makam pendak
Sebelum mencapai puncak, kita harus menempuh puncak bayangan. Di puncak bayangan terdapat makam. Kita berjalan dan terus berjalan dan akhrirnya kita sampai di puncak Arjuna. Puncak yang kita impikan. Kita ambil foto sebagai dokumentasi dan disini kita bersama dengan pendaki lainnya. Kegembiraan dan rasa kepuasan yg tiada tara, walaupun cuaca tidak mendukung yaitu hujan.
Puncak Gunung Arjuna


Selanjutnya kita turun menuju kem.
Ak dan Malik lebih dulu, karena ak gak tahan dingin. Tepat pukul 17.20 kita sampai di kem. Keenam temanku masih jauh dibelakang. Ketika ak melihat keadaan Malik, ak sangat kasihan. Dia menggigil kedinginan. Malik adalah salah satu temanku yg sangat perhatian pada semua teman2nya.
Dia menyiapkan jahe hangat dan mi instan tanpa memperhatikan kondisi dirinya sendiri. 2 jam kita menunggu kedatangan teman2. Setiap ada suara orang, kita selalu membunyikan peluit sebagai tanda kelompok kita. Hati yang gundah menghantui kami. Memikirkan bagaimana keadaan teman2. Kita terus berdo'a demi keselamatan teman2. Dalam hatiku berjanji kan sujud syukur jika teman2ku kembali. Akhirnya kita minta bantuan pendaki lain. Alhamdulillah mereka mau membantu. Tak lama kemudian ak menengar suara teman2ku. Hatiku lega tiada tara. Segera ku bersujud, syukurku atas keselamatan teman2ku. Thanks Ya Rabb.

Inget sekali waktu ak melihat teman dan skaligus kakak buat ak.
Antara sedih dan bahagia.
Dan kuberanikan diriku untuk mengawali pembicaraan. Namun, yang keluar dari bibirnya "Ak Serius, Fid".
Ak takut dan sedih mendengarnya. Tapi ak mang posisi salah. Ak hanya diam dan membantu Malik menyiapkan makan malam teman2ku.
Ketika dy berkata lagi "Fid, kurma kamu mana???"
"Kamu punya slayer??"
dan kujawwab: "Ada!"
dy jawab: "Ak pinjem! Buat ngompres Aida"
ku jawab: "Ya!"
Hatiku lega mendengarnya.

Ak bersyukur mereka selamat.
Ak merasa bersalah tlah meninggalkan mereka. Ingin rasanya ku minta maaf pada mereka semua. Ma'afkan ak teman2. Ak mang egois. I'm so sorry.
Ak tau ak salah. Malam itu ingin rasanya ak melakukan sesuatu yg bermanfaat bagi mereka untuk menebus kesalahanku.
Malam yg dingin menyelimuti kita. Dengan keadaan semua basah, kita tidur. Itulah hidup yang penuh perjuangan.
Malam itu ak tak bisa tidur. Adek2ku kedinginan. Inget akan cerita dari dek Aida. Ia menceritakan pengalamannya selama tersesat ketika hendak balik k kem. Dia berada pada dilema yang menghantui. Antara menggerakkan tubuhnya dan segera bangkit ataukah diam meratapi nasib n membiarkan badannya lumpuh tak berdaya merasakan kelelahan dan kesakitan. Namun, dia bisa mengatasi hal itu. Dia sangat kuat. Dek, ak salut ma semangat pean nduk....

Mentari menyapa kita
Pagi yang cerah menyambut kita. Kita segera berkemas persiapan pulang. Dengan jalan yang terjal dan sedikit tenaga yg tersisa akhirnya kita mampu melaluinya. Syukurku pada Sang Khalik semakin kuat.

 Akhirnya kita bisa melewati malam yang dingin dan segera terjaga dari mimpi buruk. Semua itu adalah berkat sang Rabb. Dari perjalanan kali ini hikmah yg dapat ak ambil adalah betapa pentingnya saling mengerti dan merasa peduli atas apa yg terjadi dengan teman kita. Semua yg terjadi adalah kehendakNya. Kita harus berusaha dan selalu optimis. Don't give up.
Perjalanan ke selter 1
Cintailah alam.
Genggamlah erat persahabatan. ^_^