Rabu, 25 Oktober 2023

Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan Tema "Suara Demokrasi" SMK Negeri 1 Jrengik


Tahun ini ada yang berbeda di SMKN 1 Jrengik. Ya, Tahun ini adalah tahun pertama SMK Negeri 1 Jrengik dalam penerapan Kurikulum Merdeka. Tepatnya hari Kamis, 26 Oktober 2023   merupakan puncak serangkaian kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema "Suara Demokrasi" yaitu dengan mengadakan Pemilihan Ketua dan Wakil Ketua OSIS Tahun Pelajaran 2023 - 2024. Rangkaian kegiatan ini sangat panjang dimulai dari kegiatan pendaftaran bakal/calon Ketua dan Wakil Ketua OSIS dengan siswa yang mendaftar antara lain 

1) AHAS (Ahid Kurniawan dan Moh. Asyari)

2) NASA (Nabila dan Sarifah)

3) KOMANDAN (Komariyah dan Amanda)




Tentunya hal ini bukanlah hal yang mudah bagi peserta calon Ketua dan Wakil Ketua OSIS. Karena mereka harus memenuhi persyaratan yang ketat dan harus bisa menarik hati serta meyakinkan ke seluruh warga SMKN 1 Jrengik bahwa mereka pantas menjadi Ketua dan Wakil Ketua OSIS. Dengan pemaparan Visi dan Misi yang meyakinkan sehingga dapat memilih dirinya. Serta adanya debat dari masing - masing calon ketua dan wakil ketua OSIS, mereka harus menjadi publik speaking yang baik untuk membuktinya dirinyalah yang pantas dipilih dan menempati posisi tersebut.

Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di SMK Negeri 1 Jrengik yang mengambil tema "Suara Demokrasi dengan Topik PILKETOS. Pemilihan Ketua dan Wakil Ketua OSIS memiliki kegiatan adalah: 1) Pembelajaran Kepemimpinan; 2) Pembelajaran Demokrasi; 3) Pembelajaran Berorganisasi; 4) Pembelajaran Publik Speaking; 5) Sosialisasi PILKETOS; 6) Pemungutan Suara; 7) Penghitungan Suara

Serangkaian kegiatan ini dimulai dari tanggal 21 sampai 26 Oktober 2023 dengan tujuan siswa dapat memiliki gambaran tentang bagaimana proses Pemilihan Umum (Pemilu).  Tepat pukul 13.30 penghitungan suara telah terakumulasi dan bisa dapat langsung ditentukan Ketua dan Wakil Ketua OSIS terpilih tahun 2023 - 2024 yaitu pasangan AHAS (Ahid Kurniawan dan Moh. Asyari). Semoga Pasangan Ketua dan Wakil Ketua OSIS terpilih dapat memberikan perubahan demi kemajuan SMK Negeri 1 Jrengik kedepannya. Mampu memberikan warna yang berbeda sehingga akan tampak kemampuan atau potensi yang dimiliki siswa SMK Negeri 1 Jrengik. Aamiin.... 

MAJU DAN JAYALAH SMEKJI BISA!!!

Selasa, 07 November 2017

PPG Daljab pada acara Dies Natalis ke – 63 dan Peresmian Gedung Rektorat Baru Universitas Negeri Malang


Dies Natalies yang diselenggarakan pada 18 oktober 2017 oleh Universitas Negeri Malang menarik perhatian kami (PPG Daljab 2017). Bagaimana tidak, sehari sebelumnya kami mendapat surat undangan tembusan rektor perihal acara tersebut. Yang diundang dalam acara tersebut adalah Dosen dan petugas TU mulai dari jurusan, fakultas dan universitas serta mahasiswa S2, SM3T dan PPG Daljab di Graha Cakrawala.
Suasana Graha Cakrawala

 exis dulu sebelum masuk Graha Cakrawala

 Semangat kami selalu berkobar setiap waktu

Kawan - kawan PPG Daljab UM

Ketika memasuki Gedung Graha Cakrawala kami harus mengisi daftar kehadiran dan disambut oleh music modern dan tradisional. Pukul 08.00 acara dimulai oleh MC dengan diawali tarian tradisional kemudian Hymne Universitas Negeri Malang dan sambutan sekaligus pembukaan Acara Dies Natalies oleh Rektor tersebut. Dalam acara Dies Natalies ini dilakukan juga dengan peresmian Gedung Rektorat baru.
Peragaan busana

 Group Drum Band

 Group Drum band

Bapak Rektor beserta jajaranya

Tepat pukul 10.00 acara telah usai dan semua undangan menuju ke Gedung Rektorat baru. Saat menuju ke gedung tersebut Rektor Universitas Negeri Malang beserta jajarannya diantar dengan mengendarai andong/dokar yang dirias elok. Diikuti oleh group drum band dan peragaan busana. Saat memasuki gedung disambut oleh tarian tradisional dan robot yang dibuat oleh mahasiswa dari Fakultas Teknik.
 Kami menunggu di bawah pohon dalam acara peresmian Gedung Rektorat baru

Keramaian acara peresmian Gedung Rektorat

Tepat pukul 12.00 acara telah berakhir, undangan dapat menikmati nasi kotak yang telah disiapkan oleh panitia. Panitia banyak menyiapkan 15 pos untuk konsumsi undangan. Di masing – masing pos tedapat 350 nasi kotak yang akan dibagikan kepada para undangan. Tepat selesai acara, hujanpun mengguyur kota Malang dengan sangat deras. Akhirnya kami mencari tempat berteduh sekaligus menikmati hidangan (nasi kotak) yang telah kami terima. Banyak sekali konsumsi yang disediakan oleh panitia. Sampai – sampai satu teman kami ada yang mendapat 3 kotak nasi. Hahahaha...
Inilah suasana mahasiswa PPG Daljab 2017 Bersubsidi, suasana penuh keakraban. Satu hal yang mengumpulkan kita adalah “MAKANAN”.


 Inilah kebersamaan kami

 Walau hujan pun kami bersama

 Tentunya yang selalu saya ingat adalah kawan ini, selalu melihat dari sudut pandang yang berbeda

Dan ini bagian yang masih belum termakan 

Kamis, 12 Oktober 2017

BAN Sepeda Motor

BAN SEPEDA MOTOR
1.      Fungsi Ban
Ban adalah salah satu komponen kendaraan yang berfungsi:
a.        Sebagai pengendali arah kendaraan
b.        Sebagai penanggung berat beban kendaraan termasuk penumpangnya
c.         Sebagai penerus tenaga dari mesin
d.        Sebagai sistem peredam getaran
e.         Pengontrol suspensi dari sepeda motor
f.         Pegontrol start, akselerasi, decelerasi, pengereman dan berbelok

2.      Bagian – Bagian Dari Ban
 


Gambar 1. Komponen Ban (gambar diunduh dari https://www.quora.com/)

a.      Carcass (Cassing) Ban
Carcass ban atau cassing ban adalah rangka ban yang keras dan cukup kuat dalam menahan udara yang bertekanan tinggi, akan tetapi carcass ban harus cukup fleksibel untuk meredam perubahan beban dan benturan. Carcass ban memiliki komponen-komponen diantaranya ply (layer) dari tire cord (yaitu suatu lembaran anyaman pararel dari bahan yang kuat) yang kemudian direkatkan menjadi dengan karet. Cord pada ban yang besar seperti pada bus atau truk biasanya dibuat dari nylon atau baja. Sedangkan cord untuk mobil penumpang kecil terbuat dari polyester atau biasa disebut nylon.

b.      Tread Ban
Tread ban adalah lapisan ban yang paling luar yang berfungsi untuk melindungi carcass ban dari keausan dan kerusakan yang disebabkan oleh permukaan jalan. Tread ban adalah komponen ban yang langsung menyentuh atau berhubungan dengan permukaan jalan dan menghasilkan tahanan gesek yang memindahkan gaya gerak dan juga gaya pengereman kendaraan ke permukaan jalan.
Pola dari tread ban terdiri dari alur yang terdapat pada permukaan tread ban tersebut. Pola tread ban dirancang untuk memperbaiki kemampuan ban dalam memindahkan gaya dari ban ke permukaan jalan, ada bermacam-macam pola tread ban, sobat dapat membacanya pada artikel macam-macam pola pada tread ban.

c.       Sidewall Ban
Sidewall ban adalah lapisan karet yang berfungsi untuk menutup bagian samping ban dan melindungi carcass terhadap kerusakan dari luar. Sidewall adalah komponen ban yang paling besar dan paling fleksibel, oleh karena itu sidewall ban secara terus menerus melentur di bawah beban yang dipikul selama kendaraan berjalan. Pada sidewall ban ada tulisan nama pabrik pembuat, lalu ukuran ban dan informasi lain

d.      Breaker ban
Breaker ban adalah lapisan yang letaknya ada diantara carcass ban dengan tread ban yang berfungsi untuk memperkuat daya rekat antara carcass ban dan tread ban. Selain itu breaker ban berfungsi untuk meredam kejutan yang timbul dari permukaan jalan ke carcass dan biasanya dipakai pada ban bias. Ban pada bus dan truk biasanya memakai breaker ban yang terbuat dari nylon. Sedangkan untuk mobil penumpang memakai breaker ban dengan bahan polyester.

e.       Belt Ban (Rigid Breaker)
Belt ban adalah tipe breaker yang dipakai pada ban radial-ply, belt ban diletakkan seperti sarung mengelilingi ban antara carcass dan karet tread dimana fungsinya untuk menahan carcass dengan kuat. Ban untuk mobil penumpang memakai rigid breaker yang tersusun dari kawat baja, rayon dan polyester. Sedangkan untuk bus dan truk memakai rigid breaker dari kawat baja.

f.       Bead Ban
Bead ban berfungsi untuk mencegah robeknya ban dari rim karena gaya yang bekerja, sisi bebas atau bagian samping dari ply dikelilingi kawat baja yang namanya kawat bead. Udara bertekanan mendorong bead keluar pada rim pelek dan tertahan kuat. Bead ban dilindungi dari kerusakan karena gesekan pelek dengan jalan memberinya lapisan karet keras yang disebut chafer strip.

3.      Klasifikasi Ban
a.        Ban berdasarkan konstruksinya
1)      Ban Radial
                          
Gambar 2. Ban Tipe Radial dan Bias

Ban radial adalah ban yang dibuat dengan lapisan serat yang arahnya menyilang pada lingkar ban. Tipe ban radial ini, sabuknya terbuat dari serat baja. Ban radial disebut juga ban radial baja dengan tapak yang lebih kaku, lebih tahan terhadap guncangan dan juga keausan dari pada tipe ban bias. Ban radial mempunyai kelemahan juga yaitu kurang nyaman ketika ban melintasi jalanan yang tidak rata.
2)      Ban Bias
Ban bias adalah ban yang dibuat dengan lapisan serat yang arahnya miring. Ban bias memiliki tapak atau tread dengan daya serap benturan yang baik sehingga memberi kenyamanan ketika berkendara. Adapun ketahanan terhadap keausan dan guncangan kurang bagus.

b.        Ban berdasarkan cara penyimpanan udaranya
1)      Ban dengan ban dalam (Ban Tube Type)
Di dalamnya terdapat ban dalam untuk menampung udara yang dipompakan ke dalam ban. Katup atau pentil (air valve) yang menonjol keluar melalui lubang pelek menjadi satu dengan ban dalam. Sidewall pada ban radial lebih fleksibel agar mudah terjadi deformasi. Sebagai kompensasi, maka pada ban dalam untuk ban radial lebih kuat dari pada ban biasa.
2)      Ban tanpa ban dalam (Ban Tubbles)
Ban tubeless adalah ban yang dirancang khusus untuk dapat menahan udara langsung yang ada di dalamnya tanpa menggunakan ban dalam. 

Gambar 3. Konstruksi Ban dengan Ban datam dan Ban Tubbles (Ban tanpa ban dalam)
diunduh dari http://www.autoexpose.org/2017/07/perbedaan-ban-tubeless-dan-biasa.html

Sehingga dengan tidak adanya ban dalam maka tidak perlu lagi yang namanya tambal ban pada ban tubeless ini. Ban tubeless dilengkapi dengan lapisan dalam untuk menghindari adanya kebocoran udara, lapisan dalam tersebut juga berfungsi untuk menghambat udara bocor dengan cepat ketika ban tertusuk seperti paku dan lain-lain, sehingga tingkat keamanannya cukup bagus.
Ban tubeless memiliki keuntungan yaitu ketika ban terkena paku atau benda tajam lain, tread dan liner mencengkeram kuat di paku, sehingga dapat mencegah kebocoran udara sehingga ban tidak cepat kempis.
Dan karena udara dalam ban berhubungan langsung dengan rim, maka transfer radiasi panas akan menjadi lebih baik. Dengan dihilangkannya ban dalam, flap dan side ring ban menjadi lebih ringan.

4.      Cara Membaca Pengkodean Pada Ban           
 Ukuran dan jenis ban bisa diketahui dengan membaca kode ban. Kode ban   memberikan informasi tentang ciri-ciri umum dan kerataan (flatness) dari ban. 
Pada sebuah ban, dapat ditemukan informasi seperti ukuran ban, TWI (treat wear indicator), Type ban : tubeless atau tubetype, Nomor lot, speed symbol dan load index, anak panah, hingga beban maksimum. Semua ini adalah factor penting yang perlu diperhatikan dalam pemilihan ban. Secara garis besar penunjukan ukuran ban bisa dibedakan menjadi dua jenis yaitu metric dan inchi.
a.        Metric
Arti dari 80/90-17 :
80 = Lebar ban dalam mm
90 = Aspek rasio
17 = Diameter pelek dalam inchi
Keterangan:
Lebar ban = adalah bagian terlebar dari ban dengan nilai ± 80 mm
Aspek rasio = adalah persentase dari lebar ban atau sama dengan ± 80 x 90 = ± 72mm
Diameter pelek = pada ukuran tersebut adalah   17”
Jadi jika ukuran 80/90-17 artinya : ban tersebut memiliki lebar ± 80 mm dengan tinggi ± 72 mm dan menggunakan pelek 17”.

b.        Inchi
Arti dari 2,75 – 17 :
2,75 = Lebar ban dalam inchi
17    = Diameter pelek dalam inchi
Lebar ban = adalah bagian terlebar dari penampang ban dengan nilai ± 2,75” dengan tinggi ±2,75”
Diameter pelek = pada ukuran tersebut adalah 17”
Jadi jika ukuran 2,75 – 17 artinya : ban tersebut memiliki lebar 2,75” dengan tinggi 2,75”  dan menggunakan pelek 17”

Berikut ini contoh lain dari kode ban dan cara membacanya:
                         




 

Sistem Pengaman Kelistrikan Sepeda Motor

       Materi  Pembelajaran Sistem Pengaman kelistrikan Sepeda Motor
1.      Pengaman Kelistrikan
Pengaman kelistrikan dipasangkan untuk melindungi kabel-kabel dan connector dari panas karena arus yang mengalir berlebihan. 


2.      Komponen pengaman kelistrikan.
a.       Fuse/sekering
1)      Fungsi Fuse/sekering
Fungsi fuse/sekering adalah pengaman yang paling banyak digunakan. Elemen yang terdapat di dalam sirkuit akan terputus bila arus yang melewatinya berlebihan sebagai akibat meningkatnya panas pada rangkaian. Dengan demikian sekering tidak bisa digunakan lagi. Sekering merupakan komponen yang digunakan untuk melindungi kabel dan peralatan listrik pada kendaraan. Umumnya mempunyai spesifikasi untuk rangkaian listrik tidak lebih dari 24 volt arus searah. Sekring ditempatkan pada bagian tengah rangkaian kelistrikan. Bila dilewati oleh arus yang berlebihan maka akan panas dan putus sehingga kerusakan komponen kelistrikan lain dapat dihindari.

2)      Jenis fuse/sekering
Jenis sekering ada 2 tipe antara lain:
a.       Tipe Blade.
Sekering tipe blade (juga disebut spade atau plug – in sekering), dengan bodi dari plastik dan dua cabang yang masuk ke dalam soket, sebagian besar digunakan pada kendaraan. Setiap sekering dicetak dengan rating ampere numerik di atas. Ada empat jenis dimensi fisik yang berbeda, yaitu :
1.      Mini low-profile (APS).
2.      Mini (APM / ATM).
3.      Standart (April / ATC / ATO).
4.      Maxi (APX) tugas berat.
Secara tidak resmi, sekering APS kadang-kadang disebut "micro" karena istilah berarti lebih kecil dari mini. Sekering jenis blade biasa juga dikenal sebagai sekering standar, dikembangkan pada tahun 1976 untuk tegangan rendah digunakan pada kendaraan. Sekering Mini dikembangkan pada 1990-an. Sekering jenis pisau dapat dipasang di blok sekerin, in – line, atau klip sekering.
 










  Gambar 1. Tipe Blade


b.      Tipe cartridge/tabung
Jenis cartridge/tabung di dalamnya terdapat selembar kawat khusus, besarnya penampang kawat menentukan besarnya kapasitas atau kemampuan sekring mengalirkan arus.

Gambar 2. Tipe Cartridge/Tabung

3)      Kapasitas fuse/sekering
Kapasitas fuse/sekering jenis tabung tertera pada rumah tabung. Pada jenis blade, kapasitas selain tertulis pada covernya warna cover yang dibuai transparant juga berarti sebagai kode kapasitas sekering. Makna kode warna sekering blade adalah seperti tertera pada tabel berikut:
Tabel 2. Identifikasi Sekering Blade.
 









c.       Fusible link
1)      Fungsi fusible link
Merupakan kabel berdiameter kecil yang dapat meleleh pada besar arus tertentu. Fusible link biasanya berukuran empat kali lebih kecil dari rangkaian yang dilindungi. Isolator yang digunakan pada fusible link dibuat dari bahan anti meleleh. Yang akan menyebabkan kabel fusible link dapat meleleh, namun isolatornya akan tetap utuh. Fusible link memiliki label yang menunjukan spesifikasi arus yang dapat melewatinya. Seperti sekering, fusible link juga hanya dapat digunakan sekali. Dan harus diganti apabila putus. Sekarang ini fusible link banyak diganti dengan fuse element ataupun sekering berkapasitas besar.

Gambar 3. Fusible link
2)      Jenis fusible link
Fusible link terbagi menjadi 2 tipe yaitu tipe cartridge dan tipe link (kabel). Fusibel link berupa kabel biasa dengan serat yang lebih halus dan diarneter yang tebih kecil dari kabel pada sirkuit sehingga apabiia terjadi kelebihan arus fusible link akan putus. Untuk jenis fuse element, bentuk luarnya menyerupai relay dengan ukuran yang lebih kecil dan transparan guna memudahkan melihat elemen penghubungnya.
3)      Kapasitas fusible link
Pada rumah fusible link juga diberi warna untuk keperluan identifikasi kapasitasnya. Arti warna pada rumah fuse elemen adalah seperti pada tabel berikut:

Identifikasi Warna
30 A 0,3 Merah Muda
40 A 0,5 Hijau
50 A 0,85 Merah
60 A 1,0 Kuning
80 A 1,25 Hitam
100 A 2,0 Biru

3.      Penyebab kerusakan
a.       Over Load
Arus yang mengalir di rangkaian lebih dari kapasitas maksimal fuse.
b.      Short Cirkuit
Adanya hubungan singkat pada rangkaian sehingga arus yang mengalir ke fuse melebihi kapasitas fuse

4.      Perawatan fuse
Untuk mendapatkan umur fuse yang awet dengan melakukan perawatan
1.      Menggunakan fuse sesuai kapasitasnya
2.      Tutup rapat fuse holder agar tidak mudah terpengaruh dengan benda – benda disekitar, misalnya air, panas, guncangan dan sebagainya.
                 3.    Cara melepas dan memasang fuse harus dengan benar




untuk Tugas Mandiri siswa kelas XI TSM semester 3 dapat di download disini